Kata Kerja, Hubungan Leksikal Dan Komponen Makna Dalam Bahasa Iklan Kecantikan
Verbs, Lexical Relations and Semantic Components in the Language of Beauty Product Advertisement
DOI:
https://doi.org/10.15282/ijleal.v9.2301Keywords:
Hubungan leksikal, Iklan kecantikan, Kata kerja, Komponen maknaAbstract
Dalam konteks iklan produk kecantikan wanita terdapat sejumlah kata kerja yang digunakan untuk mempengaruhi penggunanya. Bagi memperlihatkan fungsi ini, analisis frekuensi, hubungan leksikal dan komponen makna kata kerja dilakukan pada slogan dan keterangan produk kecantikan dua syarikat ternama di Malaysia. Produk kecantikan tubuh, iaitu kecantikan dalaman dan luaran dikumpulkan mulai bulan Julai sehingga September 2018. Jumlah keseluruhan kata kerja ialah 233 kata. Antara metod yang diaplikasi, ialah syot layar, analisis frekuensi dan analisis teks. Analisis ini mempunyai dua objektif, iaitu 1) mengenal pasti kata kerja yang lazim digunakan; dan 2) menganalisis hubungan leksikal dan komponen makna kata kerjanya. Pengenalpastian kata kerja yang lazim dalam iklan bertitik tolak daripada perbincangan Leech (1966) manakala komponen makna berasaskan Nida (1979). Dapatan analisis memperlihatkan penggunaan kata kerja yang lazim disebabkan oleh faktor ketepatan makna dan kolokasi. Terdapat 18 kata kerja yang lazim dan membentuk lima kelompok hubungan leksikal, sinonimi. Kelima-lima kelompok kata sinonim ini akhirnya membentuk tiga komponen makna bersama, iaitu [-mencukupi], [+ada] dan [-ada]. Kesimpulannya, komponen makna bersama ini telah menjadi asas pemilihan kata kerja dalam bahasa iklan.
In the context of female beauty product advertisement, there are a number of verbs used to influence customers. To demonstrate this function, frequency analysis, lexical relation and semantic components were carried out on the slogan and description of beauty products of two well-known companies in Malaysia. Body beauty products, which focus both on internal and external beauty, were collected from July to September 2018 with a total number of 233 verbs. The methods applied to identify these verbs were screen shot, frequency analysis and text analysis. The analysis has two objectives, 1) to identify the most common verbs used; and 2) to analyze its lexical relation and semantic components. The identification of the common verbs was done based on Leech (1966) while the analysis of the semantic component was based on Nida (1979). Analysis shows the most common verbs used is due to the precise meaning and collocation factors. There are 18 common verbs which formed five groups of lexical relation. The total numbers of these words are 115. These five groups of synonymous words would form three common semantic components [- mencukupi], [+ ada] and [-ada]. In conclusion, these semantic component can be used as the basis to identify verbs in advertising language.